Recent twitter entries...

Saat berada di kondisi jalanan yang licin karena guyuran hujan atau saat melewati jalanan berlumpur, roda mobil bergerak dengan berbeda tergantung jenis penggerak roda Anda. Ada empat jenis penggerak roda yang patut Anda ketahui, yaitu front-wheel drive, rear-wheel drive, all-wheel drive, dan four wheel drive.
Saat pertama membeli kendaraan, Anda tentu sudah tahu sistem penggerak roda Anda. Namun, apakah Anda mengerti bagaimana cara kerjanya? Apalagi dengan adanya sistem control traksi elektronik pada beberapa mobil jenis baru yang dapat secara otomatis mengintervensi cara kerja penggerak roda saat jalanan licin. Nah, berikut ini penjelasan singkat mengenai bagaimana masing-masing sistem bekerja.

Front-wheel drive (FWD)
Image result for gambar Front-wheel drive (FWD)
Dalam sistem ini, tenaga dari mesin disalurkan ke penggerak depan untuk melajukan mobil. Sistem ini merupakan yang paling umum ditemukan di pasaran karena sistemnya yang rapi mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar serta menghemat ruang di dalam mobil. Kelebihan lainnya, beban powertrain terkonsentrasikan di roda kemudi sehingga menghasilkan traksi yang lebih baik saat mobil melintas di jalanan licin. Sistem ini banyak ditemukan pada mobil Chevrolet.
Rear-wheel drive (RWD)
Seperti namanya, tenaga dari mesin diteruskan ke roda belakang untuk menjalankan kendaraan. Khusu untuk mobil berpenumpang, RWD banyak digunakan sebelum ditemukannya sistem FWD di awal tahun 1980-an. Meskipun begitu, RWD dapat lebih efektif menunjang performa mesin dan bobot kendaraan yang lebih besar. Itu sebabnya sistem ini masih banyal dipakai di truk berukuran besar, kendaraan bertenaga besar, mobil balap dan mobil-mobil polisi.
All-wheel drive (AWD)
Image result for gambar All-wheel drive (AWD)
Banyak orang masih salah membedakan all-wheel drive dengan four-wheel drive. Meskipun keduanya melibatkan empat roda, namun mempunyai desain dan cara kerja yang berbeda. Pada umumnya, sistem pemindah daya pada AWD bekerja dengan menggunakan sistem FWD atau RWD. Sistem AWD Chevrolet mendistribusikan tenaga ke as depan dan belakang untuk mencegah terjadinya selip. Tenaga disalurkan secara otomatis lewat transfer case berkecepatan tunggal. (Transfer case ini terhubung ke transmisi untuk membagi tenaga ke roda depan dan belakang.) Kelebihan AWD adalah pengemudi tidak perlu repot mengaktifkan sistem ini.
AWD menjadi primadona bagi para pengemudi yang menginginkan mobil berkemampuan on-road yang handal dengan tambahan traksi untuk melibas jalur berumput, lumpur, pasir, bahkan kerikil yang biasanya membuat mobil dengan FWD atau RWD tersangkut. Chevrolet menghadirkan sistem penggerak AWD dengan teknologi baru di beberapa variannya.
Four-wheel drive (4WD atau 4x4)
Image result for gambar Four-wheel drive (4WD atau 4x4)
Mobil yang mengadaptasi sistem ini biasanya menggunakan transfer case dua kecepatan dengan rentang tinggi dan rendah untuk traksi maksimal. Kendaraan 4WD biasanya beroperasi dengan sistem RWD sampai sistem 4WD dibutuhkan. Saat kebanyakan sistem harus diaktifasi secara manual oleh pengemudi, banyak mobil menawarkan setting yang otomatis pindah ke rentang tinggi saat terjadi selip.

sistem kopling

0
Fungsi kopling adalah untuk meneruskan dan memutuskan  putaran mesin ke transmisi.  Pada setiap kendaraan mempunyai berbagai macam bentuk kopling. namun secara umum cara kerja kopling sama semua dengan prinsip menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga.
1. garpu pembebas/ release fork
2. roda gila/fly wheel
3. release bearing
4. poros input
5. poros engkol
6. pilot bearing
7. plat kopling
8. pegas diagfragma
9. plat penekan
10. unit penekan

cara kerja kopling
- posisi terhubung

a.  Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/ tertekan.
b.  Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin dapat diteruskan ke poros input transmisi.

- kopling posisi terlepas

a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat  kopling bebas dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.

sistem kemudi

0
 Sistem Kemudi  -Sistem kemudi menurut saya adalah sistem yang penting dalam kendaraan. Sistem kemudi berfungsi agar pengemudi dapat mengendalikan kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan tepat dan dengan sedikit tenaga. Kalau jaman dulu belum ada power steering yang tentunya membuat kemudi kendaraan berat akan terasa sangat berat maka dijaman moderen yang perkembangan ilmu pengetahuannya berkembang sangat cepat maka kemudi di kendaraan berat akan terasa ringan, apalagi sekarang banyak komponen yang menggunakan komponen elektronik.

Bagi siswa otomotif apalagi yang baru belajar dan mengenal dunia otomotif tentu penasaran dan ingin segera belajar, hehe dan kali ini saya memiliki kesempatan untuk dapat membahas artikel yag berisi materi sistem kemudi untuk kalian para siswa TKR, kalian yang kuliahh jurusan otomotif dan semua masyarakat umum yang membaca artikel saya ini.

Sebelum menginjak materi selanjutnya kalian harus mengetahui beberapa komponen sistem kemudi yaitu :



  1. Steering Wheel yaitu roda kemudi
  2. Steering Main Shaft yaitu penghubung steering wheel dan steering gear
  3. Tie Rod yaitu penghubung antara roda dan tie rod end dan di tierod terdapat ulir untuk melakukan spooring ban agar senter.
  4. Pitman Arm yaitu berfungsi untuk meneruskan tenaga dari roda gigi sektor ke tierod (di recilculating ball)
  5. Relay Rod berfungsi untuk menghubungkan pitman arm dan tie rod end
  6. Steering Knuckle yaitu yang terpasang pada poros ball joint (lower arm biasanya) dan dalam steering knuckle juga terdapat bearing. Fungsi steering knuckle adalah sebagai poros putaran roda.
  7. Idler arm berfungsi untuk membatasi gerakan dan juga sebagai pemegang tambahan relay rod
  8. Masih banyak lagi komponen lainnya yang dapat anda lihat dimana letak berbagai komponen sistem kemudi pada 5 gambar di bawah ini :



Jenis Sistem Kemudi :

Sistem Kemudi Manual

Kelemahan sistem kemdui manual adalah pengemudi harus mengeluarkan tenaga yang banyak untuk menggerakan roda atau kemudi lebih berat dan akan membuat pengemudi cepat lelah dan bisa saja dapat membahayakan pengemudi.

Sistem Kemudi Power Steering

Power Steering akan menambah kekuatan pengemudi dengan memanfaatkan teknologi hydraulic. Kelebihan power steering adalah meringankan pengemudi dan dapat mengendalikan kendaraan lebih stabil

Dari dua jenis sistem kemudi diatas memang memiliki kelebihan sendiri-sendiri namun sistem kemudi power steering sudah diterapkan di banyak mobil dan malah jarang ada mobil dengan kemudi manual, itupun pasti mobil keluaran lama.Berikut uraian dari 2 jenis sistem kemudi di atas :

Sistem Kemudi Manual (Steering Gear)

Sistem kemudi manual dapat dipecah lagi atau dibedakan menjadi 2 karena ada dua jenis alat yang digunakan yaitu tipe Recirculating Ball dan tipe Rack and Pinion.

Recilculating Ball

Kita bahas tipe yang pertama yaitu recilculating ball, cara kerja recilculating ball adalah tenaga putar dari roda kemudi diteruskan ke gear box recilculating ball. Didalam gear box tersebut ulir roda gigi yang seperti cacing yang disebut wormshaft dan akan menggerakan mur yang disebut ball nut dan ball nut akan meneruskan tenaga menuju sector gear hingga diteruskan ke tie rod oleh pitman arm.

Keuntungan dari Recilculating Ball adalah ukuran komponen besar, keausan kecil karena terdapat oli pelumas dan tenaga yang diperlukan saat memutar roda kemudi lebih ringan.
Bagian-Bagian Recilculating Ball

Bagian-Bagian Recilculating Ball
Bagian-Bagian Recilculating Ball

Worm gear atau roda gigi cacing

Rack and Pinion

Waktu roda kemudi diputar maka pinion akan berputar dan akan menggerakan rack ke kanan atau kekiri sesuai dengan putaran roda kemudi.

Kelebihan rack and pinion adalah konstruksinya yang lebih sederhana dibandingkan recilculating ball dan ketika pengemudi menggerakan roda kemudi akan terasa ringan. Kekurangannya roda gigi cepat aus dan hanya cocok untuk kendaraan kecil
Gambar dan Nama Komponen Kemudi Tipe Rack and Pinion

Ilustrasi Sederhana Kemudi Tipe Rack and Pinion

Ilustrasi Sederhana Kemudi Tipe Rack and Pinion

 Komponen Sistem Kemudi

Komponen sistem kemudi memang ada banyak dan terus berkembang dan berikut komponen yang terdapat pada sistem kemudi.

Steering Column

Batang kemudi terdiri main shaft  yang meneruskan putaran yang dilakukan pengemudi ke steering gear. Steering Column tiap mobil dapat berbeda beda sesuai merek kendaraan dan jenis kendaraan dan yang lebih baik lagi adalah steering column sudah mengalami perkembangan di keamanan agar pengemudi dapat selamat walaupun mengalami hal yang tidak di inginkan seperti kecelakaan
Bagian-Bagian Steering Column :
  1. Steering wheel
  2. ignition switch
  3. upper bearing assembly
  4. steering column
  5. dash mount
  6. steering shaft
  7. lower shaft bearing
  8. universal jount
  9. firewall mount
  10. dan mungkin ada beberapa bagian lagi karena terus mengalami perkembangan

Jenis Steering Column :

Jenis Collapsible

Jenis collapsible lebih mementingkan keselamatan, jadi bila pengemudi mengalami kecelakaan seperti menghantam benda keras maka otomatis steering column akan runtuh atau terlipat dan dorongan kedepan akibat kecelakaan dapat diserap dan keselamatan pengemudi lebih terjamin.

Jenis Non Collapsible

Konstruksi dari steering column jenis non collapsible lebih sederhana dan lebih kuat dan kerugiannya adalah jenis non collapsible tidak dapat terlipat atau runtuh apabila terjadi kecelakaan. Hal ini dapat berbahaya jika terjadi benturan keras antara pengemudi dan roda kemudi

Steering Gear

Seperti pada dua jenis komponen sistem kemudi di atas yaitu rack and pinion dan recilculating ball.

Steering gear model worm dan sector roller

Anda dapat melihat steering gear jenis worm dan sector roller dibawah ini, tampak ada roda gigi yang disebut sector roller seperti di bawah ini. Di sector terdapat roda gigi lagi yang disebut roller.


Model Worm and Sector 

Model ini mirip dengan worm and sector roller, perbedaannya adalah di jenis ini tidak memakai roller melainkan sector berhubungan langsung dengan worm gear. Anda dapat membandingkan dengan gambar model worm and sector roller di atas dengan gambar dibawah ini.

Model Screw Pin

Kalau model ini adalah ulir worm yang terdapat pin. Jadi jika worm diputar maka pin akan bergerak mengikuti alur dari ulir worm hingga dapat memutar roda kekanan atau kekiri

Model Screw dan Nut

Jika mainshaft diputar ke kanan atau kekiri maka otomatis ulir di mainshaft akan bergerak yang kemudian akan menyebabkan nut ikut bergerak mengikuti alur hingga menggerakan lever kekanan atau kekiri

Model Recilculating Ball

Model ini mirip dengan model screw and nut dan model worm and sector, hehe. karena dalam Recilculating ball terdapat Nut dan Sector dan didalam Nut juga terdapat bola-bola baja yang berfungsi agar bila mainshaft digerakan maka bola baja akan bergerak mengikuti alur dari ulir mainshaft hingga Nut ikut bergerak dan juga Nut akan menggerakan Sector hingga roda dapat digerakan kekanan dan kekiri. Kelebihan model ini adalah didalam wadah recilculating ball terdapat oli yang dapat diganti secara berkala dan komponennya dapat diganti dan itu membuat komponen ini tidak mudah aus dan awet.

Model Rack and Pinion

Prinsip dan cara kerja dari model ini sangat sederhana yaitu gerakan berputar dari pinion akan diterima oleh rack hingga dapat menggerakan roda kekanan ataupun kekiri. Kelebihan model ini adalah sudut belok yang tajam dan akurat dan cocok untuk kendaraan kecil seperti mobil pribadi
Pengertian Steering Linkage
Menurut wikipedia steering linkage memiliki pengertian adalah bagian dari sistem kemudi yang terhubung dengan roda depan. Jadi steering linkage adalah semua komponen yang termasuk dengan sistem kemudi. Steering linkage sendiri ada dua jenis yaitu untuk suspensi independen dan untuk suspensi rigid.
Bentuk steering linkage bisa saja berbeda dari satu mobil dengan mobil lainnya dan menurut saya istilah "Steering Linkage" malah cenderung diartikan sebagai tie rod.
Berikut gambar mengenai Steering Linkage



Ball-Crank Steering Linkage

Steering Linkage Model Rack and Pinion
Sekian artikel saya kali ini yang membahas materi lengkap sistem kemudi jurusan TKR otomotif. Memang artikel ini saya buat atas berbagai referensi dan berbagai gambar di internet yang bertujuan agar semakin jelas ulasan dari saya. Semoga bermanfaat.

SISTEM-SISTEM PADA MESIN
1. Sistem Starter
Sistem starter digunakan untuk menggerakan awal putaran mesin melalui roda penerus (fly wheel) dan poros Engkol (crank shaft). Sistem starter ini digerakan dengan mengalirkan energi listrik yang diperoleh dari baterai.
Komponen-komponenya terdiri dari :
a. Baterai
b. Kunci kontak
c. Rellay (jika diperlukan)
d. Motor starter (dinamo starter).
Gbr. Sistem starter
2. Sistem Bahan Bakar 
Sistem bahan bakar difungsikan untuk mensuplai bahan bakar dan mencampur bahan bakar dan udara dengan campuran yang tepat sehingga dapat terbakar da dalam ruang bakar.
Ada 4 jenis sistem bahan bakar yang digunakan pada otomotif, yaitu :
a. Sistem karburator yang digunakan untuk motor bensin
b. Sistem bahan bakar jenis injeksi (sistem EFI) untuk motor bensin
c. Sistem yang menggunakan bahan bakar gas cair (LPG - Liquid Petroleum Gas) atau gas alam untuk kendaraan (NGV - Natural Gas Vichicles)
d. Sistem bahan bakar injeksi yang digunakan pada motor diesel
Gbr. Sistem bahan bakar bensin
Gbr. Sistem bahan bakar diesel
3. Sistem Pengapian
Baik motor bensin dan motor dengan bahan bakar gas mempunyai sistem pengapian. Sistem pengapian ini untuk menghasilkan percikan bunga api listrik yang akan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar. Oleh karena itu motor brnsin disebut juga motor dengan penyalaan busi (Spark Ignition Engine). Hal ini yang membedakan antara motor bensin dengan motor diesel, karena motor diesel tidak memerlukan penyalaan busi melainkan penyalaan dengan kompresi (Compression Engine). Proses pembakaran pada motor diesel terjadi pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder, dimana temperatur udara yang tinggi dan cukup panas di dalam silinder hasil kompresi, siap untuk membakar bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor.  
Komponen-komponen sistem pengapian dapat dilihat dari gambar di bawah ini.
Gbr. Sistem pengapian
4. Sistem Pengisian
Sistem pengisian berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke baterai. Baterai mensuplai kebutuhan listrik untuk motor starter dan sistem pengapian pada saat "start". tetapi setetlah mesin hidup, alternator akan mensuplai seluruh kebutuhan listrik kendaraan serta mengisi kembali (mengganti) arus baterai yang terpakai pada saat start. Prinsip kerja alternator merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Komponen-komponen sistem pengisian dapat dilihat di bawah ini.
Gbr. Sistem Pengisian

5. Sistem Pendingin
Mesin kendaraan pada saat beroprasi menghasilkan panas yang cukup tinggi, hal ini akibat pembakaran campuran udara dan bahan bakar. panas yang dihasilkan sebagian digunakan untuk tenaga penggerak (out-put motor), sebagian didistribusikan ke komponen-komponen motor dan sebagian lagi terbuang bersama gas bekas. Panas yang diterima oleh komponen-komponen cukup tinggi sehingga dapt merusak mesin, oleh sebab itu panas yang diterima komponen harus dikurangi. Sistem pendingin berfungsi mengurangi panas yang diterima motor/mesin. Tetapi dalam kerjanya mesin tidak hanya menyerap panas mesin, tetapi juga menjaga suhu mesin agar tetap stabil pada tingkat yang telah ditentukan.
Sistem Pendingin pada prinsipnya ada 2 macam, yaitu :
a. Sistem pendingan dengan menggunakan air
b. Sistem pendingin dengan menggunakan udara
Pada sistem pendingin yang menggunakan media air, pendingin dilakukan dengan mensirkulasikan air melalui saluran-saluran (water jacket) yang terdapat di dalam mesin. Pada sistem yang menggunakan udara, pendinginan dilakukan dengan mensirkulasikan udara melalui sirip-sirip pendingin.
Komponen-komponen sistem pendingin dapat dilihat pada ganbar di bawah ini.
Gbr. Sistem Pendingin

6. Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan berfungsi :
a. Untuk mengurangi gesekan-gesekan antar metal
b. Mencegah keausan
c. Mengurangi panas pada komponen
d. Membawa kotoran sisa gesekan
e. Melumasi bagian-bagian yang bergerak
Komponen-komponen sistempelumasan dapat dilihat di bawah ini.


Gbr. Sistem pelumasan

7. Sistem Pembuangan Gas Bekas
Sistem pembuangan berfungsi untuk menyalurkan gas bekas (hasil pembakaran) ke luar silinder mesin dan juga untuk mengurangi kebisingan (meredam suara). Sistem ini terdiri dari saluran buang, pipa buang dan peredam. Pada motor yang menggunakan bahan bakar yang tidak mengandung timah dilengkapi dengan katalik konverter (catalytic converter).
Komponen-komponenya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gbr. Sistem pembuangan